Ramadhan Dirindu Dan Dinanti
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا و الدين، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Bagi kaum muslimin puasa Ramadhan merupakan pekerjaan yang ringan sebagaimana yang dinyatakan oleh budayawan Indonesia Emha Ainun Najib, bahwa; iklim ramadhan adalah kepuasan berbuka, romantisme tarawih bersama, perjuangan tadarus, serta rasa memulai ketahanan diri melawan hawa nafsu begitu beduk subuh ditabuh. Bagi mereka, puasa Ramadhan merupakan keasyikan religius dalam kemesraan uluhiyyah yang diuji oleh hari raya idul Fitri.
Ramadan adalah ruang untuk melakukan muhasabah secara total, baik secara individu maupun secara sosial. Fenomena Ramadan mengandung estetika atau rasa keindahan yaitu salah satu anugerah dari Allah subhanahu wa ta’ala, yang harus disyukuri.caranya ialah dengan menertibkan proses pelaksanaan puasa, mulai dari sahur sampai buka puasa. Sahur menjadi benteng atau pertahanan puasa kita, sehingga lebih terasa nyaman dengan durasi dan tempo antara menahan dan melampiaskan.
Maka itulah sebagian fenomena radikal puasa Ramadhan, Jadi wajar kalau di rindu dan dinanti, karena melatih kita untuk meminum jamu yang tidak enak tapi sangat menyehatkan fisik dan rohani kita, dan semoga pengorbanan kita di bulan Ramadan bernilai dihadapan Allah SWT amin
نفعنا بعلومه وبركته وأنواره فى الدين والدنيا والاخرة
عسى الله ان يحافظكم جميعا فى اي مكان ماكنتم
ولكم النجاه إن شاء الله بجاه حبيب المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم
امين يامجيب السائلين
Post a Comment for "Ramadhan Dirindu Dan Dinanti"