Kisah sahabat Nabi SAW Abu Darda
بسم الله الرحمن الرحيم
Nama beliau adalah Uwaimir bin Amir bin Qais bin Zaid bin Qais bin Umayyah bin Amir bin Adi bin Ka'ab bin khazraj. Al Bukhari berkata "aku bertanya kepada salah satu anak Abu darda dan ia berkata: namanya adalah Amir bin Malik dan panggilannya uwaimir". Orang lebih mengenalnya sebagai Abu darda, karena ia memiliki anak perempuan yang bernama darda titik istri Abu darda dikenal dengan nama Ummu Darda. Beliau termasuk sahabat yang terakhir masuk Islam titik akan tetapi beliau termasuk sahabat yang bagus keislamannya seorang faqih pandai dan bijaksana. Rasulullah SAW mempersaudarakan nya dengan Salman Al farisi RA. Nabi SAW mengatakan, "aimer adalah hakim al-ummah (seorang yang sangat bijaksana). "
Kisah Keislaman Abu Darda
Sebelum hidayah Islam menembus hatinya, Abu Darda memiliki berhala yang senantiasa diagungkan serta dilumuri dengan minyak wangi termahal dan diberi baju dari kain sutera.
Beliau memiliki sahabat bernama Abdullah bin Rawahah yang terlebih dahulu memeluk Islam.tanpa kenal lelah lelaki ini berupaya mengentaskan Abu Darda dari lembah kesyirikan titik ketika Abu Darda sibuk Berdagang di tokonya, Abdullah bin rawahah berkunjung ke rumahnya dan ada Ummu Darda disana titik setelah dipersilahkan masuk, lantas istri Abu Darda meninggalkannya untuk menyelesaikan pekerjaan rumahnya. Saat itu ia masuk kamar di mana berhala itu berada ia membawanya keluar kemudian merusaknya hingga hancur berantakan saya mengatakan "sungguh segala yang disembah selain Allah adalah batil, sungguh sesembahan yang disembah selain Allah adalah batil".
ketika istri Abu Darda melihat tragedi itu ia pun menjadi marah dan menangis tak lama berselang sang suami tiba seketika itu pula api kemarahan menyala dan berkobar. Namun akhirnya tersadar menyaksikan berhala yang dipuja yang telah hancur lantas berkata "kalau berhala tersebut memiliki kebaikan tentu ia bisa membela dirinya dari kejelekan".
saat itulah benih-benih keimanan kepada AllAh mulai tumbuh titik akhirnya bersama sahabat terbaiknya, beliau menyatakan keislamannya dihadapan rasulullah yang mulia. Abu Darda adalah penduduk terakhir dari desanya yang menyambut seruan Islam.
Wafatnya Abu Darda
ketika ajal menjemput, teman-temannya menjenguk, mereka menanyakan "apa yang kau keluhkan?"
"Dosa-dosaku jawab Abu Darda.
"Apa yang kau inginkan?"
Abu Darda menjawab maaf dan ampunan Rabbku ".
Lalu Beliau mengatakan" tolong talqin aku lailahailallah Muhammad Rasulullah dalam kalimat tersebut diulang ia terus-menerus sehingga ia meninggal dunia.
Dalam satu riwayat Ibnu atsir sahabat Abu Darda wafat pada tahun 32/33 H,Ada pula yang meriwayatkan beliau wafat pasca perang shiffin 38/39 Hijriyah dan dimakamkan di kota Alexandria-Mesir, tidak jauh dari stasiun Masr Alexandria. Pada tahun 1947 konon wali kota alexandria ingin memindahkan makam Abu Darda ke tempat lain karena akan ada proyek perluasan jalan namun salah satu pekerjaannya tiba-tiba tangannya merasa kaku dan mengalami kelumpuhan titik lantas para pekerja lain kemudian menolak meneruskan pekerjaannya akhirnya hingga sekarang makam tersebut masih berada di tempat semula (di tengah jalan) justru jalannya lah yang seolah terbelah dan sedikit berbelok dari jalur semestinya. Karomah inilah yang membuat masyarakat alexandria diyakini jika makam sahabat Abu Darda memang berada di situ.
Lanjut
ReplyDelete