Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Imam Jalaluddin As-Suyuthi


"Aku telah mengambil Ilmu dari enam ratus guru". Suatu pernyataan Imam Abdurrahman bin Abi Bakar bin Muhammad, Ulama madzhab As Syafii terkenal berasal dari Asyut mesir yaitu Jalaluddin As- Suyuti.

Sebagaimana Nasehat Maulana Al Muhaddist Muhammad Ibrahim Abdul Ba'its: walaupun kini perkembangan zaman dengan banyak wasilah sosial media, Hendaknya para pelajar kembali ke asal mengambil Ilmu langsung dari para Ulama Robbani.

Alur kehidupan para Ulama terbiasa sejak usia dini berada di lingkungan Ilmu, Imam Suyuti diarahkan Ayahnya untuk bermujalasah kepada Syaikh Muhammad Al Majdzub salah satu wali besar pada zamanya, yang berpengaruh banyak dalam kepribadianya.

Lalu wafat sang Ayah saat umur lima tahun, beliau berwasiat kepada beberapa orang untuk mendidik putranya, salah satu Ulama' Besar Al Kamal Ibnu Al Hamam yang mana Imam Suyuti menjadi penerus majlisnya setelah wafat.

Suyuti kecil tak putus semangat hingga Hafal Qur'an kurang dari usia 8 tahun.
Tidak hanya cukup menghafal Al-quran saja, kemudian melanjutkan belajar banyak fan Ilmu, beliau hafal Al Umdah, Minhaj, Alfiyah Ibnu Malik dan lain sebagainya, meliputi Ilmu Fiqih, Ushul Fiqh, Nahwu, Faroidl, berguru dengan banyak Masyayikh disetiap fan Ilmu.

Beliau telah dianugerahi At Tabahur (pemahaman luas) pada Ilmu tafsir, Fiqih, Hadis, Nahwu, Al Ma'ani, Al Bayan, Al Badi', Ushul fiqh, Qiraat,  kedokteran, Al Hisab, Bahkan mengaku hingga sampai derajat mujtahid muntashib tanpa bermaksud sombong.

Pembagian Mujtahid menurut Imam Suyuti:

- Mujtahid Mutlak Mustaqil yang telah putus sejak abad ke- 4 seperti Imam As Syafi'i.

- Mujtahid Muntasib Mutlak yang masih akan terus berlangsung seperti Ashab Imam As Syafi'i: Al Muzani, Ibnu Khuzaimah, Imam Haramain, Izzuddin bin Abdussalam, Ibnu Daqiq Ied, Taqiyyuddin As Subki  dll.

Sejak wafat Al Hafidz Ibnu Hajar terputuslah selama dua puluh tahun majlis Imla'(pendektean) hadis Di mesir, lalu Suyuti menghidupkan kembali di Jami' Ibnu Tulun setiap hari jum'at setelah ashar.

وقال: أنا أحفظ مائتي ألف حديث، ولو وجدت أكثر لحفظت.
Aku Hafal dua ratus ribu hadis, jika kutemukan lebih dari itu maka aku pasti hafal.

وكان رضي الله عنه يقول: رأيت النبي يقظة فقال لي: يا شيخ الحديث. فقلت: يارسول الله ، أ من أهل الجنة أنا؟ فقال: نعم، فقلت، من غير عذاب يسبق؟ فقال النبي صلى الله عليه وسلم : لك ذلك.
Berdasarkan pengakuan beliau telah melihat Nabi secara sadar (yaqdzoh) memanggil "Wahai Syaikh Al Hadis (Ahli Hadis) ". Lalu beliau bertanya: Apakah aku termasuk Ahli surga? Jawab Nabi: iya, Apakah tanpa diadzab? Dijawab: "Bagimu demikian".

Gelar Syaikhulhadis ini membuat Imam Suyuti begitu bahagia karna mendapatkan langsung bisyaroh dari Sayyidina Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.

Maulana Syaikh Hisyam sering sekali bercerita, memotivasi tentang prestasi Imam Suyuti, Kitab-kitab karya beliau yang tetap eksis hingga kini, diantara sebabnya adalah keikhlasan pengarang dan keberkahan selalu diajarkan dalam Majelis Ilmu, sebagaimana Ilmu adalah Anugerah (Fathurrobbani) terkadang Alim Besar tidak menulis karya, atau tidak mahir menyampaikan Ilmu, kemudian karya mengandung Ilmu-ilmu baru dan luas,  namun jarang untuk diajarkan.

Imam Suyuti bersholawat kepada Rasulullah sebanyak 50.000 kali setiap hari.

Diakhir riwayat hidupnya Imam Suyuti mendapatkan berbagai ujian, fitnah, kedengkian dari para pendengki.

وكل ذي نعمة محسود، والحسود لا يسود.
Setiap yang mempunyai nikmat, akan ada yang iri kepadanya, dan kedengkian tidak akan menguasai.

Beliau memutuskan menyendiri, berhenti mengajar, uzlah di Roudloh Al Miqyas menghabiskan waktunya mengarang karya-karyanya.
Jumlah kitab karya Imam Suyuti mencapai sekitar 300, 600 bahkan riwayat Ibnu Al Qodhi hingga seribu.

Kepribadian yang santun, mulia, taqwa, mengasihi, qonaah, para umara' serta kalangan orang kaya berziarah menemuinya menghadiahkan harta bernilai besar, namun beliau menolaknya.

Setelah jatuh sakit selama seminggu, wafatlah pada tahun(911 H) waktu sahur bertepatan malam jum'at di usia 61 tahun, salah satu muridnya yaitu Imam As Sya'roni Mensholatinya dan Di Jami' Al Umawi Damaskus juga  diadakan sholat ghoib.
Imam Syuyuti dimakamkan di kairo.

نفعنا الله تعالى والمسلمين ببركته وبركة علومه ومدده آمين.
وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Post a Comment for "Kisah Imam Jalaluddin As-Suyuthi"