Sayyidina Husein, Sang Pemuda Ahli Surga
KELAHIRAN SAYYIDINA HUSEIN
5 Sya'ban tahun ke-empat Hijriah, satu tahun setelah kelahiran sayyidina Hasan, Rasulullah saw menerima kabar gembira dengan kelahiran sayyidina Husein. Rasulullah segera menuju ke
kediaman sayyidina Ali dan sayyidah Fatimah. Rasulullah saw berkata kepada Asma binti Umais, "Hai Asma, tolong bawa kemari anakku itu." Beliau mendekap bayi yang masih terbungkus kain putih itu dengan gembira. Dibacakannya adzan di telinga kanan bayi itu, dan iqamat di telinga kirinya. Kemudian ditidurkannya cucunya itu di kamarnya, lalu beliau menangis tersedu-sedu. Mendengar tangis Rasulullah saw itu, bertanyalah Asma, Demi ayah dan ibuku, siapa yang engkau tangisi ya Rasulullah?" "Anakku ini," jawab beliau. "Dia anak zaman," kata Asma. "Wahai Asma,
dia kelak akan dibunuh oleh sekelompok pembangkang sesudah ku yang syafaatku tidak akan sampai kepada mereka," kata Rasulullan menjelaskan. Kemudian beliau berkata pula, "Wahai Asma, jangan
engkau sampaikan apa yang kukatakan tadi kepada Fatimah, dia baru saja melahirkan."
Rasulullah bertanya kepada Ali, "Engkau beri nama siapa anakmu ini?" "Saya tidak berani mendahului Anda, ya Rasulullah, beliau menatap Ali dan berkata, "Namai dia Husein.". Pada hari yang
ketujuh Rasulullah saw datang ke rumah sayyidah Fatimah lalu menyembelih seekor domba sebagai aqiqah untuk Husein, mencukur rambutnya dan bersedekah dengan perak seberat timbangan rambut
itu, lantas menyuruh agar cucunya itu dikhitan.
KEDUDUKAN SAYYIDINA HUSEIN
Di dalam Alquran banyak ayat yang mengungkapkan derajat Ahlul Bait yang luhur di sisi Allah swt beberapa diantaranya adalah: Ayat Tathhir: "Sesungguhnya Allah bermaksud menghilangkan dosa dari kamu wahai Ahlul Bait, dan menyucikan kamu sesuci-sucinya."(OS. Al-Ahzab:33).
Jabir bin Abdullah mengatakan, "Ada seorang Arab dusun datang kepada Nabi saw dan berkata, "Wahai Muhammad, tuturkan kepadaku tentang Islam." Nabi berkata, "Hendaknya engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, yang Maha Esa dan tanpa sekutu, dan bahwasanya Muhammad itu hamba dan utusan-Nya." "Apakah untuk ini engkau meminta upah? Tanya orang itu pula."Tidak." jawab Nabi, "Kecuali kasih sayang terhadap keluarga (mawaddah fi al-qurba)."Kasih sayang terhadap keluargaku atau keluargamu?" tanya orang itu pula."Keluargaku," jawab Nabi saw. Orang Arab itu lalu berkata, "Baik, mari sekarang aku baiat engkau, dan kepada orang yang tidak mencintaimu dan keluargamu, hendaknya laknat Allah ditimpakan kepadanya". "Amin," kata Nabi saw. Tampak jelaslah kedudukan Husein dan Ahlul Bait Rasul, serta kedudukan mereka yang tinggi di sisi Allah swt.
CERMINAN SAYYIDINA HUSEIN DIDALAM HADIS
Dalam Shahih At-Turmudzi diriwayatkan hadis dari Yala bin Murrah, katanya, Nabi bersabda, "Husein merupakan bagian dariku, dan aku merupakan bagian darinya. Allah akan mencintai orang yang
mencintai Husein, dan Husein adalah cucu di antara segala cucu."[Fadha'il Al-Khamsah]
Dari Salman Al-Farisi, "Aku mendengar Rasulullah saw berkata, Al-Hasan dan Al-Husein adalah dua orang anakku. Barangsiapan yang mencintai mereka berdua berarti mencintaiku, dan barangsiapa
mencintaiku pasti Allah mencintainya, dan barangsiapa dicintai Allah, niscaya Dia memasukkannya ke dalam surga. Barangsiapa membenci mereka berdua, berarti membenciku, dan barangsiapa membenciku, pasti Allah membencinya, dan barangsiapa dibenci Allah, niscaya Dia
memasukkannya ke dalam neraka dengan mukanya terlebih dahulu."[Al-Thibrisi, I'lam Al-Wara]
Dari Al-Barra' bin 'Azib, "Aku melihat Rasulullah saw menggendong Husein bin Ali di atas pundaknya, seraya berdoa, "Ya Allah. Aku sungguh mencintainya, karena itu cintailah dia." [Ibn Al-Shabagh, Al-Fushul Al-Muhimmah]
Dari Abdullah bin Mas'ud, "Rasulullah saw berkata tentang Al-Hasan dan Al-Husein, mereka berdua adalah dua orang anakku. Barangsiapa mencintai mereka berdua, berati mencintai aku, dan barangsiapa membenci mereka berdua, berarti membenciku." Dari Ali Ibnu Al-Hasan, dari ayahnya, dari kakeknya, Rasulullah saw menggandeng tangan Al-Hasan dan Al-Husein, dan berkata, Barangsiapa mencintai aku dan mencintai kedua anak ini dan kedua orangtua mereka, niscaya berada bersamaku di dalam surga." [lbnu Al-Jauzi, Tadzkirat Al-Khawwash)
Sayyidina Husein memiliki beberapa gelar yaitu:
- Az-Zaki (Yang Suci)
- Ar-Rosyid (Yang Cerdik)
- Ath-Thoyyib (Yang Baik)
- Al-Wafi (Yang Setia)
- As-Sayyid (Yang Amat Terhormat)
- Ath-Tobi' Limardhotillah (Yang Mengikuti Keridhoan Allah SWT)
- As-Sibth (Cucu Rasullullah SAW)
Post a Comment for "Sayyidina Husein, Sang Pemuda Ahli Surga"