Imam Al-Bushiri - Auliya Pengarang Qosidah Burdah
Ar-Rasyid - Imam yang dikenal dengan nama Imam al-Bushiri, mempunyai nama lengkap Muhammad bin Sa'iid bin Hamad Muhsin bin Abdullah bin Sonhaj bin Hilal Sonhaji, berlaqob Syarafuddin dan mempunyai kunyah Abu Abdullah. Dilahirkan di kota Bushiir, pada hari Selasa tanggal 1 Syawwal 608 H/1212 M. kota Bushiir merupakan salah satu kota kecil di selatan negeri Mesir. Kemudian kota tersebut dinisbahkan dengan namanya, yang kemudian penisbahan nama kota lahirnya tersebut menjadi nama terkenal bagi Imam al-Bushiri.
Masa Kecil dan Menuntut Ilmu
Dari masa kecilnya, Imam al-Bushiri sudah dididik untuk menghafal al-Quran dan memahami berbagai macam ilmu agama Islam yang lain. Seperti hadits. tafsir, fikih, dan sastra Arab pun tak luput dari pembelajarannya. Sehingga Imam al-Bushiri mempunyai tutur bicara bahasa Arab yang tinggi dalam tutur katanya.
Dari beberapa guru Imam al-Bushiri yang terkenal di antaranya: Abi Hiban, Abi Fattah bin Sayyidunnaas al-Ya'amry al-Isybily al-Masry al-Andalusi (dengan kitab masyhurnya "Auni Atsr fil Siiroti Sayyidul Basyar"), al-Izz bin Jama'ah al-Kattani al-Hamawy (salah satu qodhi Mesir pada saat itu) dll.
Sebelum Imam al-Bushiri menjadi seorang ulama sufi yang pandai melantunkan syair-syair Arab nan indah, Imam al-Bushiri pernah menjadi petugas pengumpul pajak di Bilbis kota as-Syarqiyyah, Mesir. Selama menjadi aparat negara, Imam al-Bushiri sering merasa ada banyak kejanggalan saat melakukan pekerjaannya. Karena merasa tidak pantas dengan jati dirinya yang sudah terdidik di dalam naungan ilmu-ilmu Islam. Akhirnya Imam al Bushiri memutuskan untuk pindah ke kota Alexandria untuk memperdalam keilmuannya dan bermulazamah dengan Sidi Abu Abbas al-Mursy (ulama sufi terkenal saat itu).
Qosidah Al-Burdah
Selama belajar dengan Sidi Abu Abbas al-Mursy, Imam al-Bushiri bisa merasakan kembali akan keberkahan memuntut ilmu. Imam al-Bushiri juga hisup se-zaman dengan Imam Ibn 'Athoillah as-Sakandari (yang terkenal dengan kitab al-Hikam). Pada puncaknya, Imam al-Bushiri melahirkan sebuah karya syair yang tersohor ke seluruh penjuru negeri, yang dikenal dengan "syair al-Burdah". Adapun kisah dari lahirnya syair al-Burdah ialah, pada saat penulisannya Irram al-Bushiri sedang dalam keadaan sakit (lumpuh setengah badannya atau stroke). Pada suatu hari Imam al-Bushiri tertidur, belau didatangi dalam mimpinya oleh Rasulullah saw. Dalam mimpinya tersebut, Imam Bushiri ditanya oleh Rasulullah saw tentang syair apa yg sedang Imam al-Bushiri kerjakan. Kemudian Imam al Bushiri menjawab sedang mengerjakan syair yang berjudul al-Burdah (tentang Rasulullah saw), lalu Rasulullah tersenyum. Kemudian Imam al-Bushiri bertanya tentang sambungan sajak, yang saat itu Imam al-Bushiri sedang dalam keraguan. Akhirnya Rasulullah saw melengkapi sajak syair tersebut dengan kalimat :
على حبيبك خير الخلق كلهم .
Kemudian Rasulullah saw mengusapkan tangannya ke bagian tubuh Imam al-Bushiry yang sedang lumpuh. Ketika bagun dari tidurnya, Imam al Bushiri bangun dalam keadaan sehat dan sembuh dari penyakitnya.
Baca Juga : Pertemuan Abu Abbas Al-Mursi Dengan Imam As-Syadziliy
Kehebatan Qosidah Burdah juga tidak berhenti di situ, pada zaman kesultanan ad-Dhohir, al-Burdah diperdengarkan kepada sultan atas rekomendasi menteri Bahauddin Ali. Dari pertama kali diperdengarkan al-Burdah kepada kesultanan dan khalayak umum, al-Burdah sering dilantunkan dalam acara-acara besar Islam. Karena banyak keberkahan yang dirasakan dari zaman kesultanan ad-Dhohir hingga sekarang. Bukan hanya di Mesir, al-Burdah juga sering dilantunkan di seluruh penjuru negara-negara Islam dalam berbagai acara.
Wafatnya Imam Bushiri
Imam al-Bushiri wafat di kota Alexandria, pada tahun 694 H atau 1295 M. Dimakamkan berdekatan dengan guru kesayangannya, Sidi Abu Abbas al-Mursy.
Post a Comment for "Imam Al-Bushiri - Auliya Pengarang Qosidah Burdah"